MAKALAH DEFINISI DAN RUANG LINGKUP PSIKOLOGI PENDIDIKAN
MAKALAH
DEFINISI DAN RUANG LINGKUP PSIKOLOGI PENDIDIDKAN
DOSEN PENGAMPU
SAPARI, S.H.I., M.Si
NAMA KELOMPOK
IRMAWATI SOINBALA (6221102038)
FAHIMROYANDI (6221102002)
SYAKHRUL RAMADHANI (6221102012)
PSIKOLOGI PENDIDIKAN ISLAM
PRODI MANAJEMEN PENDIDIKANA ISLAM
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH BUNTET PESANTREN
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah memberikan kesempatan kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-nya lah kami dapat menyelesaikan makalah berjudul “ DEFINISI DAN RUANG LINGKUP PSIKOLOGI PENDIDIKAN” secara tepat waktu. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dari dosen pengampu pada mata kuliah “PSIKOLOGI PENDIDIKAN ISLAM” selain itu, kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca.
Kami mengucapkan terimah kasih sebesar-besarnya kepada Bapak SAPARI, S.H.I., M.Si “ selaku dosen mata kuliah “PSIKOLOGI PENDIDIKAN ISLAM”. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terimah kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini. Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurnah. Oleh karena itu, kritik dan saran untuk kesempurnaan makalah ini.
CIREBON, SEPTEMBER 2022
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. TERMINOLOGI PSIKOLOGI
B. PENGERTIAN PENDIDIKAN
C. PENGERTIAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN
D. MANFAAT MEMPELAJARI PENDIDIKAN
E. METODE PSIKOLOGI PENDIDIKAN
F. TUJUAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN
BAB III PENUTUP KESIMPULAN
DAFTAR PUSAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Psikologi pada mulanya digunakan para ilmuawan dan para filosof untuk memenuhi kebutuhan mereka dalam memahami akal pikiran dan tingkah laku aneka ragam makluk hidup yang primitive sampai yang paling modern. Sedangkan pengertian pendidikan menurut kamus besar bahasa indonesia adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Ichsan (2016) menyatakan bahwa pada awalnya, psikologi digunakan oleh para ilmuwan dan para filsof untuk memenuhi kebutuhan mereka dalam memahami akal pikiran dan tingkah laku mahluk hidup, mulai dari hal yang premetif sampai hal yang paling modern. Namun, hal tersebut teryata tidak cocok karena menurut mereka psikologi memiliki batas-batas tertentu yang berada diluar kaidah keilmuwan dan etika falsavi.
Sebelum menjadi disiplin ilmu yang mandiri, psikologi memiliki akar-akar yang kuat dalam ilmu kedokteran dan filsavat yang hingga kini masih banyak penggaruhnya. Sebagai contoh, dalam ilmu kedokteran, psikologi berperan menjelaskan hal-hal yang terpikir terasa oleh organ-organ biologis (jasmania). Sementara itu, dalam filsavat psikologi berperan dalam pemecahan masalah-masalah rumit yang berkaitan dengan akal, kehendak dan pengetahuan.
A. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian psikologi pendidikan?
2. Apa saja ruang lingkup dalam psikologi pendidikan?
B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa itu psikologi pendidikan
2. Untuk mengetahui ruang lingkup apa saja dalam psikologi pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
A. TERMINOLOGI PSIKOLOGI
Secara etimologis, psikologi berasal dari psyce yang berarti jiwa dan logos yang berarti ilmu berdasarkan arti kata tersebut, secara harfiah psikologi merupakan ilmu jiwa atau ilmu yang mempelajari tentang jiwa manusia. kita mengacu pada salah satu syarat ilmu yakni adanya objek yang dipelajari, tidaklah tepat jika kita mengartikan psikologi.
Karena kontak dengan berbagai disiplin ilmu itulah, timbul berbagai definisi psikologi yang berbeda satu sama lain. Dengan demikian, psikologi diartikan menjadi berbagai pengertian berikut:
1. Psikologi merupakan ilmu mengenai mental (the seance of mental life)
2. Psikologi merupakan studi tentang pikiran manusia dan fungsinya ( the scincetifc study of human min the and its functions)
3. Psikologi merupakan ilmu mengenai pikiran ( the scince of mint )
4. Psikologi merupakan karakteristik mental atau prilaku seseorang atau kelompok ( the mental characteristics of adtitude of a person or grup)
5. Psikologi merupakan ilmu mengenai tingkah laku (the séance of behaviour) selain itu beberapa ahli mendefinisikan psikologi sebagai berikut:
- Ernest Hilgert ( 1957 ) dalam bukunya introduction to psychology menyatakan bahwa,
“psychology may be defined as the scince that studys the behavior of men and other anymal”. Artinya, psikologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan binatang.
- Robert S Woodwroth dan Marquis D.G ( 1957 ) dalam bukunya psychology menyatakan bahwa, “psychology is the science studys of individual activies relation to the environment “. Artinya, psikologi adalah ilmu yang mempelajari kegiatan dan tingkah laku individu dalam hubungannya dengan lingkungan.
- Chilifford T. Morgan ( 1961 ) dalam buku Introduction to psychology menyatakan bahwa, “psychology is the science of human and animal behavior”. Artinya, psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang prilaku manusia dan binatang.
Berdasarkan beberapa pengertian psikologi tersebut, pada dasarnya psikologi menyetuh banyak bidang kehidupan dari organisme, baik manusia maupun hewan. Dalam hal ini, psikologi berhubungan dengan penyelidikan mengenai bagaimana dan menyapa organismeorganisme tersebut melakukan apa yang mereka lakukan. Namun secara spesifik, psikologi lebih banyak dikaitkan dengan kehidupan organisme manusia. Dalam hubungan ini, psikologi didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang berusaha memahami prilaku manusia, alasan, dan cara mereka melakukan sesuatu, serta memahami bagaimana hal tersebut berfikir dan berperasaan (Gleitman, 1996).
B. PENGERTIAN PENDIDIKAN
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (1991:232), pendidikan berasal dari kata “didik” jika kata ini diberi awalan me “mendidik “ yang artinya memelihara atau memberi latihan ( ajaran, tuntunan, dan pimpinan ) menyenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Kemudian, pendidikan didefinisikan sebagai proses pengubahan sikap dan tatalaku seseorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, serta proses, cara dan perbuatan mendidik.
Menurut John Dewey, Pendidikan adalah suatu proses pengalaman. Setiap manusia menempuh kehidupan fisik maupun rohani. Karena kehidupan adalah pertumbuhan maka pendidikan proses yang membantu pertumbuhan lahir batin tanpa dibatasi oleh usia. Proses pertumbuhan merupakan proses penyesuaian pada setiap fase. Pertumbuhan peserta didik menghasilkan perkembangan pribadinya.
Dalam hal ini, pandangan hidup dan tinjauan pendidik terhadap peserta didik dan perkembangannya, akan sangat menentukan hasil pendidikan. Secara kelompok, masyarakat atau suatu bangsa menjalankan usaha pendidikan menurut pandangan hidup dan harapannya terhadap individu dan masyarakat. Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budiperkerti (kekuatan batin, karakter) dan pikiran (intelek).
C. PENGERTIAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Berkaitan dengan psikologi pendidikan, Barlow (1985) mendefinisikan psikologi pendidikan sebagai “a body of knowledge grounded in psychological research which provides a repertoire of resources to aid you in functioning more effectively in teaching learning proses “. Berdasarkan pada pendapat Barlow tersebut, psikologi pendidikan merupakan pengetahuan yang berdasarkan pada riset psikologis yang menyediakan serangkaian sumber untuk membantu proses mengajar secara efektif.
Sementara itu, Whiterington menyatakan bahwa, “Educational psychologi is systematic study of the procces and factors involved in the education of human being”. Dalam hal ini, Whiterington menyatakan bahwa psikologi pendidikan adalah studi sistematis tentang prosesproses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia.
Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan beberapa hal tentang psikologi pendidikan sebagai berikut:
1. Psikologi pendidikan adalah pengetahuan kependidikan yang didasarkan atas hasil temuan riset psikologis.
2. Hasil temuan riset psikologis tersebut kemudian dirumuskan sedemikian rupa sehingga menjadi konsep, teori, metode, dan startegi yang utuh.
D. MANFAAT MEMPELAJARI PSIKOLOGI
Ruang lingkup dalam psikologi pendidikan yaitu aspek psikologi pendidikan yang berkaitan dengan proses belajar dan pembelajaran tentang cara untuk menciptakan suasana kondusif, penyusunan jadwal yang efektif. Berikut manfaat mempelajari psikologi pendidikan:
1. Mengetahui teknik pembelajaran yang efektif
Belajar psikologi pendidikan berarti belajar tentang keterkaitan aspek pisikologis seorang siswa pada proses pembelajaran sehingga seorang pengajar maupun calon pengajaran memiliki bekal dasar dalam menilai teknik pembelajaran yang efektif diterapkan dalm keadaan tertentu maupun keadaan karakteristik siswa tertentu. Teknik pembelajaran juga mengangkut strategi dalam pembelajaran yang disampaikan apakah dapat dimengerti oleh siswa dengan baik atau tidak.
2. Mengentahui perbedaan individu dalam pembelajaran
Pada proses mendidik seorang pengajar (guru) memiliki tantangan dalam menilai perbedaan karakteristik setiap individu yang menjadi siswanya sehingga setiap pengajar diharapkan memiliki penilaian yang baik dalam membedakan karakteristik siswanya. Dalam psikologi pendidikan seorang pengajar (guru) maupun calon pengajar akan mengetahui seluk beluk perbedaan karakter individu dalam belajar dan cara mengatasi setiap perbedaan karakter tersebut sehingga dengan mempelajari psikologi pendidikan baik seorang pengajar maupun calon pengajar mengetahui betul perbedaan karakter individu dan tidak bingung dalam menghadapinya.
3. Membantu membuat rancangan media pembelajaran yang menarik
Dengan mempelajari psikologi pendidikan, seorang pengajar yang hendak menggunakan media pembelajaran pendukung didalam kelas seperti LCD, proyektor, spiker, poster maupun alat peraga lainnya, bisa memilih media pembelajaran yang menarik perhatian siswa (sesuai dengan kondisi siswa) peserta menciptakan suasana belajar dalam kelas yang menyenangkan. Hal ini dimaksudkan agar pengajar yang memilih menggunakan dukungan media pembelajaran tidak salah pilih serta media yang digunakan bisa mewakili materi yang disampaikan sehingga tujuan belajar yang menyenangkan serta ilmu yang disampaikan bisa diterima oleh siswa dengan baik.
4. Konseling
Mempelajari psikologi pendidikan juga bermanfaat untuk pengajar (guru). Salah satunya yang tak kalah penting yaitu konseling atau bimbingan. Pada psikologi pendidikan akan banyak dibahas masalah yang berkaitan dengan perkembangan manusia. Sehingga seorang guru tidak hanya bisa mengajarkan materi dalam kelas tetapi juga bisa memberikan pengarahan atau bimbingan kepada siswa yang membutuhkan terkait masalah akademik. Selain bisa memberikan solusi terhadap siswa yang memiliki masalah akademik seorang guru juga dapat menjalin keterkaitan sosial dengan siswa selanjutnya bisa menciptakan suasana positif dalam kegiatan pembelajaran.
5. Terhindar dari salah penilaian
Seorang pengajar yang mempelajari psikologi pendidikan akan memiliki kemampuan dalam menilai siswa dengan adil dan sesuai kaidah. Terkadang dalam praktek penilaian (evaluasi) seorang pengajar bisa saja menjadi subjektif / hanya terpaku pada siswa yang menonjol saja akan tetapi hal ini berakibt buruk pada klanjutan perkembangan peserta didik. Maka dari itu mempelajari psikologi pendidikan membuat seorang pengajar mampu mendalami dan mengerti kemampuan masing-masing siswanya.
6. Membantu penyusunan jadwal pelajaran yang efektif
Penyusunan jadwal pembelajaran juga tak lepas dari aspek psikologi peserta didik. Sehingga mempelajari psikologi pendidikan akan membantu pengajar menempatkan mata pelajaran dalam jadwal secara efektif sehingga siswa tidak merasa terbebani dalam jam pelajaran tertentu.
7. Membantu mengenali bakat
Mempelajari psikologi pendidikan bagi pengajar maupun calon pengajar akan membantu dalam hal mengenali bakat dari seorang peserta didik dari prilakunya. Sehingga seorang pengajar bisa berperan sebagai fasilitator untuk membuat bakat yang dimiliki oleh siswa tersalurkan.
8. Membantu pengajar menciptakan suasana interaksi yang menyenangkan
Pengajar dan siswa diharapkan memiliki hubungan yang harmonis dan saling berinteraksi aktif. Hubungan yang harmonis antara siswa dan pengajar dapat terwujud bila seorang pengajar memiliki kemampuan dalam menciptakan pembahasan yang sesuai karakter siswa serta menaruh perhatian dengan baik.
9. Tujuan pembelajaran tercapai dengan baik
Tujuan pembelajaran secara umum yaitu mengarahkan siswa untuk mengetahui atau memahami sesuatu yang diajarkan dengan baik dan diterapkan dalam kehidupan, dengan mempelajari psikologi pendidikan seorang pengajar tersebut juga bisa membuat tujuan yang disebut diatas tercapai dengan baik.
E. METODE PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Psikologi pendidikan esensinya merupakan aplikasi teori dan metode psikologi kedalam dunia pendidikan atau pembelajaran. Metode - metode psikologi dalam banyak hal aplikatif dibidang layanan pendidikan dengan pendekatan psikologis. Metode merupakan cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan tertentu. Aplikasi metode ini didasari atas pertimbangan, esensi, hakikat, dan prinsip-prinsip tentang perilaku siswa dalam situasi pendidikan dan pembelajaran. Aplikasi metode ini diperuntukkan bagi keperluan pemahaman kondisi awal, pengumpulan data, analisis data, refleksi, perumusan simpulan, dan rekomendasi untuk solusi. Beberapa metode yang lazim dipakai dalam psikologi pendidikan disajikan sebagai berikut :
a. Metode observasi
Metide observasi adalah metode yang dilakukan dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap tingkah laku peserta didik dalam situasi yang wajar,dilaksanakan dengan berencana, kotiniu dan sistematik serta diikuti dengan upaya mencatat atau merekam secara lengkap.
b. Metode eksperimen dan tes
Metode eksperimen adalah dengan sengaja menciptakan situasi buatan dalam pendidik dan dalam situasi itu ditempatkan subjek penelitian tertentu. Sementara itu metode dilakukan dengan memberikan tugas yang harus dilakukan oleh subjek, baik tugas tertulis maupun tugas lisan.
c. Metode Kuestioner dan interview
Metode ini disebut juga angket, dimana berupa daftar yang memuat sejumlah pertanyaan yang disampaikan kepada subyek untuk dikerjakan (dijawab) kemudian hasil jawabannya dianalisa dan disimpulkan.
d. Metode studi kasus
Metode ini adalah satu hal, kejadian atau peristiwa yang dialami oleh seorang peserta didik sebagai klien yang baik, pendidikan merupakan problem awal sampai akhir memerlukan tatanan yang rapih dan ilmiah, sistematika inilah yang disebut metode studi kasus.
e. Metode sosiometri
Metode ini dilakukan untuk mengatahui bagaimana tingkat intensitas hubungan sosial seorang anak. Dengan metode ini akan dapat diketahui apakah seorang peserta didik memiliki rasa sosial atau justru terisolasi dari teman-temannya.
f. Metode statistik
Metode ini lebih diarahkan untuk menganalisa dan menarik kesimpulan dari metode-metode sebelumnya. Anlisa statistik sebagai satu rangkayan proses kegiatan ilmiyah mempunyai kedudukan penting dalam pembahasan psikologi pendidikan. (A.Thontowi, 1993).
F. TUJUAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Psikologi pendidikan sebagai disiplin ilmu, sudah barang tentu mempunyai fokus tujuannya sendiri, yaitu: pertama, tujuan ilmu itu sendiri (untuk apa ilmu ini dipelajari dan dikembangkan oleh para ahlinya), kedua, tujuan kulikuler dalam mempelajari sesuatu ilmu. Analisis terhadap pemikiran sesuai dengan yang digambarkan oleh dua psikologi terkemuka (Lindgren dan Bernard) sebagai berikut:
1. Menurut Lindgren, “Psikologi pendidikan akan berperan dalam mempersiapkan para pendidik (calon) pendidik yang profesional yang berkompetensi dalam belajar dan mengajar”.
2. Menurut Bernard, “pada dasarnya tujuan psikologi pendidikan adalah untuk memahami bagaimana proses belajar mengajar cara lebih efektif dan tepat sasarannya”.
Dari dua pendapat ahli diatas dapat dipahami bahwa tujuan mempelajari dan dikembangkan psikologi pendidikan adalah untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan untuk membantu para pendidik dan calon pendidik agar betul-betul memahami proses pendidikan yang baik, sehingga mereka dapat membimbing proses belajar para peserta didik yang cara lebih efektif dan terarah sebagai upaya untuk mengembangkan potensi- potensi anak didiknya disekolah secara optimal.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Secara etimologis, psikologi berasal dari kata psycheyang berarti jiwa dan logos yang berati ilmu. Berdasarkan arti kata tersebut, secara harfiah psikologi merupakan ilmu jiwa atau ilmu yang mempelajari tentang jiwa.
Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan dengan sengaja dari orang dewasa, yang melalui pengaruhnya dapat meningkatkan kedewasaan peserta didik sehingga para peserta didik dapat menggembangkan potensi dirinya sebagai bekal kehidupan di masyarakat.
Psikologi pendidikan dapat diartikan sebagai salah satu cabang psikologi yang secara khusus mengkaji prilaku individu, dengan tujuan menemukan berbagai fakta, generalisasi dan teori-teori psikologi berkaitan dengan pendidikan, yang diperoleh melalui metode ilmiah tertentu, dalam rangka pencapaian efektifitas proses pendidikan.
DAFTAR PUSAKA
Dr. Pupu Saeful Rahmat, M. Pd., 2018. Psikologi Pendidikan.Jakarta:Bumi Aksara. Editor Yanita Nur Indah Sari
Zulqarnain, M. Shoffa Saiffillah Al-Faruq, & Sukatin. 2022. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta. Editor Sukatin
Sama’,S.Pd, M.Pd.;Annisa Wahyuni, M.Pd.; Anastasia Dewi Anggraeni, M.Pd. 2021.
Psikologi Pendidikan. Desa Baroh kec.Pidie kab. Pidie Provinsi Aceh. Editor I Ketut Ngurah Ardiawan, M.Pd.
Alaika M. Bagus Kurnia PS. 2020. Psikologi Pendidikan Islam. Sukabumi. Editor Ali
Komentar
Posting Komentar